Sekitar tahun 1973 teman main saya Abubakar (keturunan arab) mendapat warisan dari bapaknya cukup banyak. Anehnya meskipun si Abu ini baru berusia 12 tahun warisan itu diserahkan semua kepadanya. Padahal nilainya kalau sekarang setara (mungkin lebih) dengan 200 Juta rupiah. Bayangkan anak sekecil itu membawa uang 200 juta...!!!
Abubakar si raja kecil ini suatu hari main ke rumah saya dengan celana Levis lengkap dengan jacketnya. Dia juga memakai kacamata ray-bend yang waktu itu harganya sangat mahal dan bergengsi. Tak lupa dia juga nenteng radio tape sambil membunyikan lagu "That's the way...I like it" dan lagu "Fly Robin Fly"... ya saya ingat jaman itu lagi ngetop ngetopnya lagu berirama souls. Dada saya berdesir melihat acting si Abu ini, wah betapa enaknya jadi dia...masih kecil sudah bergelimpangan harta. Besoknya dia sudah beli motor trail kecil. Gara gara motor ini dia jadi agak lupa dengan radio tape nya. sehingga barang tersebut lebih banyak berada di rumah saya. Kesempatan emas..saya bisa mendengarkan tape sepuas puasnya.
Saya membayangkan kalau saja saya punya tape ini betapa bahagianya saya. Di kampung saya belum banyak yang punya tape, apalagi semewah tapenya si abu ini. Saya benar benar terobsesi, tapi apa daya kami dari keluarga tidak mampu.
Lima puluh tahun kemudian (baca; sekarang) rupanya angan saya kembali ke tapenya si abu ini. Saya browsing dan lagi lagi saya kaged, tape yang hampir sama dengan punya si abu ada di kolektor radio tape jadul. Tanpa pikir panjang saya beli aja...saya sedang ingin melampiaskan obsesi masa kecil saya yang tidak pernah terwujud dan akan saya wujudkan sekarang...!!! Dendam kesumaaat...!!!
Sekarang radio tape itu sudah di paketkan ke alamat saya kata penjualnya...saya benar benar excited demi menunggu barang itu datang.
Dan akhirnya datanglah barang yang saya idam idamkan itu. Kotak kardus yang dibingkai dengan kayu pengaman saya bongkar pelan pelan sambil penasaran. Setelah box kardus saya buka, langsung saya angkat radio tape JVC yang bodynya masih mulus. Saya coba nyalakan radio ternyata semua band AM, SW-1, SW-2 dan SW-3 kedengarannya berfungsi normal, tapi terlalu noisy, banyak sekali gangguan dari jaringan listrik. Bagi saya ini hal biasa, karena di jaringan listrik rumah saya banyak dipasang perangkat lain seperti TV, AC, pompa air yang kesemuanya ikut andil membuat jaringan listrik jadi "kotor".
Saya coba pemutar kaset, ternyata tidak berfungsi, tapi sempat saya raba di bagian head ada bunyi, ini indikasi awal bahwa rangkaian elektronika tapenya tidak bermasalah. Jadi kemungkinan masalahnya soal karet pemutar dari motor ke kaset. Karena tidak sabar, saya bongkar kabinat tape recorder dan saya perhatikan karet yang menghubungkan motor ke pemutar kaset sudah putus dan rapuh. Saya gunakan karet bekas itu untuk contoh ukuran. Saya ke toko elektronika dan beli karet tape yang sama dengan contoh, ternyata tidak tersedia. Karena karetnya berupa belt lebar dua mili tebal satu milimeter. Yang tersedia karet kotak 1x1mm atau bulat. Ah tidak apa apa, saya beli saya, siapa tahu jalan.
Setelah terpasang karetnya saya coba masukkan kaset dan PLAY...he he he bunyi choy...tapi suaranya agak mengayun tidak karuan dan tidak berapa lama berhenti... waduh...lepas lagi kayaknya... memang benar karet lepas, karena di bagian roda gila (yang porosnya panjang terhubung dengan deck-roll) permukaannya lurus tanpa ada guratan tempat karet. Saya baru sadar mengapa tidak ada jalur untuk karet. Karena karet aslinya berupa belt yang lebar sehingga tidak mudah lepas, sedang yang saya pasang karet bulat atau persegi, jadi mudah lepas. Saya ke pasar loak cari cari roda gila yang ada jalur karetnya, tapi tidak ketemu, akhirnya "si roda gila" aslinya saya bawa ke tukang bubut. Saya minta dibikinkan jalur karet dengan kedalaman 1mm lebar 2mm. Akhirnya saya punya roda gila dengan jalur karet bikinan sendiri (miodifikasi dari aslinya) sehingga saya tidak lagi tergantung kepada karet belt lebar yang sulit dicari. Karet apa saya sekarang bisa dipasang.
Dengan tenangnya saya pasang karet sesuai jalurnya dan PLAY...jalan suara kasetnya juga stabil. Kemudian speednya saya kalibrasi dengan tape deck TECHNIC yang saya punya dengan membandingkan nada (kunci gitar) lagu yang sama diputar bergantian dengan kedua tape deck dan tape JVC. Beruntung pada motor tape JVC ada screw untuk adjust speednya...beres dah...normal. Saya coba "rewind", "Fast Forword (FF)" semua berjalan normal. termasuk record juga normal, jadi saya bisa rekam suara radio hanya dengan menekan tombol record. Hanya existing condenser micnya keliahatannya rusak, tapi tidak masalah, karena tersedia colokan mic yang berfungsi normal. Saya bisa merekam suara saya lewat ekseternal microphone.
Sebelum tape ditutup saya ganti antena telescopic yang sudah putus dan juga kabel power yang putus saya ganti baru. Sekarang saya punya radio tape recorder yang normal, walaupun mono...he he he.
beli karet karetnya dimana ya? .
ReplyDeleteboleh dibeli tak?
ReplyDelete